4 Metode Tes Gula Darah yang Dapat Dilakukan

Diabetes adalah kondisi sel-sel tubuh yang tidak bisa menyerap cukup glukosa gula dari darah. Hal ini disebabkan kurangnya hormon insulin yang biasa diproduksi prankeas. 

Penyakit ini berlangsung lama atau kronis dengan ditandai kadar gula darah tinggi atau di atas nilai normal. 

Penumpukan glukosa di dalam darah akibat tidak diserap sel tubuh dengan baik dapat menimbulkan berbagai gangguan organ. 

Diabetes yang tidak dikontrol dapat menyebabkan komplikasi berbahaya. 

Ada dua jenis diabetes yaitu tipe 1 dan tipe 2. 

Diabetes tipe 1 (diabetes autoimun) terjadi karena sistem kekebalan tubuh penderita menyerang dan menghancurkan sel-sel pankreas yang memproduksi insulin. 

Penyebab diabetes tipe 1 masih belum diketahui dengan pasti. 

Namun diduga kuat karena faktor genetik dari penderita yang dipengaruhi faktor lingkungan.

Diabetes tipe 2 disebabkan sel-sel tubuh yang menjadi kurang sensitif terhadap insulin. 

Ini berdampak pada insulin yang dihasilkan tidak dapat dipergunakan dengan baik. 

Sekitar 90-95% persen penderita diabetes di dunia adalah penderita diabetes tipe 2.

Untuk mendiagnosis diabetes tipe 1 atau tipe 2 dapat dilakukan dengan tes gula darah. 

Metode tes gula darah yang dapat dijalani pasien diabetes antara lain:

1. Tes gula darah sewaktu

Tes ini untuk mengukur kadar glukosa darah pada jam tertentu secara acak. Untuk tes ini, pasien tidak perlu berpuasa terlebih dahulu. 

Jika hasil tes menunjukkan kadar gula 200 mg/dL atau lebih, pasien dapat didiagnosis menderita diabetes.

2. Tes gula darah puasa

Tes ini untuk mengukur kadar glukosa darah pada saat pasien berpuasa. 

Sebelum menjalani pengambilan sampel darah, pasien diminta berpuasa selama 8 jam. 

Jika hasil tes kurang dari 100 mg/dL berarti kadar gula darah normal, antara 100-125 mg/dL menderita prediabetes dan 126 mg/dL atau lebih, menderita diabetes.

3. Tes toleransi glukosa

Sebelum dilakukan tes, pasien diminta berpuasa selama semalam. 

Setelah tes dilakukan, pasien akan diminta meminum larutan gula khusus. 

Selanjutnya sampel gula darah akan diambil kembali setelah dua jam minum larutan gula. 

Hasil tes toleransi glukosa di bawah 140 mg/dL menunjukkan kadar gula darah normal. 

Hasil tes tes toleransi glukosa dengan kadar gula antara 140-199 mg/dL menunjukkan kondisi prediabetes. 

Sedangkan kadar gula 200 mg/dL atau lebih menunjukkan pasien menderita diabetes.

4. Tes HbA1C (glycated haemoglobin test) 

Tes ini untuk mengukur kadar glukosa rata-rata pasien selama 2-3 bulan terakhir. 

Tes ini akan mengukur kadar gula darah yang terikat pada hemoglobin, yaitu protein pembawa oksigen dalam darah. 

Dalam tes HbA1C, pasien tidak perlu menjalani puasa terlebih dahulu. 

Hasil tes HbA1C di bawah 5,7 % normal, antara 5,7-6,4% prediabetes dan di atas 6,5% diabetes.***

Ilustrasi - Pexels

Artikel Lainnya


5 Kiat Merawat Gigi dan Mulut di Usia Lanjut

View Article

Good relationship makes you live longer

View Article

Tanda Lansia Butuh Perawat Khusus

View Article

Apakah Terapi Insulin Harus Seumur Hidup?

View Article

Lansia Penderita Diabetes Rentan Alami Gangguan Pendengaran

View Article

Masalah Kesehatan Ketika Usia Telah di Atas 50 Tahun

View Article