Yuk Cek Klasifikasi Hipertensi Menurut JNC, AHA dan WHO
Hipertensi (tekanan darah tinggi) dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi kesehatan. Tekanan darah normal berkisar 120/80 mmHg.
Angka pertama menunjukkan sistolik atau tekanan pada pembuluh darah saat jantung berdetak.
Sedangkan angka kedua menunjukkan diastolik atau tekanan pada pembuluh darah saat jantung beristirahat di sela-sela berdetak.
Selama ini ada tiga klasifikasi hipertensi yang digunakan. Selain Joint National Committee (JNC) High Blood Pressure, klasifikasi lain yang digunakan adalah American Heart Association (AHA) atau Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Hipertensi menurut JNC
Berikut klasifikasi hipertensi menurut JNC pencegahan, deteksi, evalasi, dan penanganan tekanan darah tinggi seri 7 dikutip dari Kementerian Kesehatan:
- Tekanan darah normal: sistolik kurang dari 120 mmHg dan diastolik kurang dari 80 mmHg
- Tekanan darah pra-hipertensi: sistolik 120-139 mmHg atau diastolik 80-89 mmHg
- Tekanan darah hipertensi tingkat 1: sistolik 140-159 mmHg atau diastolik 90-99 mmHg
- Tekanan darah hipertensi tingkat 2: sistolik lebih dari 160 mmHg atau diastolik lebih dari 100 mmHg
Hipertensi menurut AHA
Berikut klasifikasi hipertensi menurut American Heart Association (AHA) atau American College of Cardiology seperti dilansir Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC):
- Tekanan darah normal: sistolik kurang dari 120 mmHg dan diastolik kurang dari 80 mmHg
- Tekanan darah naik atau pra-hipertensi: sistolik 120-129 mmHg atau diastolik kurang dari 80 mmHg
- Tekanan darah hipertensi: sistolik 130 mmHg atau lebih atau diastolik 80 mmHg atau lebih
Baca Juga: Ancaman NAFLD dan Difesiensi Vitamin D Masih Menjadi Masalah Besar Bagi Lansia
Hipertensi menurut WHO
Berikut klasifikasi hipertensi lebih sederhana berdasarkan data epidemiologi menurut WHO:
Tekanan darah hipertensi: sistolik 140 mmHg atau lebih atau diastolik 90 mmHg atau lebih.
Untuk menegakkan diagnosis tekanan darah tinggi, dokter biasanya tidak sembarangan menggunakan acuan klasifikasi hipertensi di atas.
Mengingat tekanan darah bisa naik turun karena banyak faktor, penderita yang merasakan gejala hipertensi biasanya diukur tekanan darahnya berulang selama beberapa minggu sampai bulan.
Penderita baru didiagnosis mengidap penyakit darah tinggi jika hasilnya konsisten tinggi.***
Foto ilustrasi - Pxhere