3 Pola Makan Ini Bisa Tingkatkan Kasus Baru Diabetes Tipe 2
Pola makan buruk berkontribusi pada peningkatan kadar gula darah. Beberapa makanan bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
Penelitian baru menunjukkan tiga kebiasaan makan berkontribusi besar pada kasus diabetes tipe 2.
Salah satu faktor pendorong gula darah yang memengaruhi kadar insulin adalah obesitas.
Pola makan buruk juga dikaitkan dengan peningkatan jumlah kasus diabetes secara global.
Para ilmuwan di Friedman School of Nutrition Science and Policy, Tufts University meneliti pola makan dari 184 negara.
Penelitian dilakukan dengan analisis data tahun 1990-2018 dengan mempertimbangkan 11 faktor makanan dan tiga di antaranya ditemukan sebagai penyebab utama meningkatnya kasus. Temuan ini diterbitkan di jurnal Nature Medicine.
Dilansir Daily Record, Kamis, 20 April 2023, ketiga pola makan itu adalah konsumsi daging olahan berlebihan, kurang asupan biji-bijian dan terlalu banyak makan gandum olahan.
Hasil penelitian ini menekankan pentingnya diet sehat untuk mengurangi risiko kondisi kronis.
Pola makan buruk diperkirakan berkontribusi terhadap tujuh dari 10 kasus global baru diabetes tipe 2 pada tahun 2018. Studi ini juga menemukan pria lebih berisiko dibandingkan wanita.
Selain itu, orang dewasa muda dan penduduk perkotaan lebih berisiko dibandingkan pedesaan.
"Studi kami menunjukkan kualitas karbohidrat buruk menjadi pendorong utama diabetes tipe 2 yang disebabkan pola makan secara global, dan dengan variasi penting menurut negara dan dari waktu ke waktu," kata penulis senior Dariush Mozaffarian dan dekan kebijakan di Friedman School, Profesor Gizi Jean Mayer.
Temuan baru ini menekankan perlunya program peningkatan nutrisi dan mengurangi beban diabetes. Faktor-faktor seperti tidak cukup makan sayuran, atau tidak minum cukup air, berdampak lebih kecil pada kasus diabetes tipe 2.
Daging olahan meliputi makanan mentah seperti sosis hingga makanan yang diawetkan seperti daging kornet kaleng.
Sedangkan biji-bijian utuh biasanya ditemukan dalam roti gandum dan pasta. Sedangkan gandum olahan pada olahan roti, kue, kue kering dan nasi putih.
Semua negara yang diteliti mengalami peningkatan diabetes tipe 2. Sumber data dari informasi Global Dietary Database dan demografi populasi.
Daerah dengan jumlah kasus diabetes tipe 2 tertinggi terkait pola makan adalah Eropa Tengah dan Timur, khususnya Polandia dan Rusia, Asia Tengah, Amerika Latin, dan Karibia.
Sementara itu, Asia Selatan memiliki lebih sedikit kasus diabetes yang dipengaruhi pola makan. Tetapi di Afrika Sub-Sahara terjadi peningkatan diabetes tipe 2 terbesar karena pola makan buruk dalam periode 28 tahun.
Temuan ini bisa menjadi acuan dalam menentukan prioritas nutrisi untuk dokter, pembuat kebijakan, dan pelaku sektor swasta.***
Foto ilustrasi - Pixabay