Studi Terbaru Diabetes Bisa Jadi Peringatan Bagi Penderita
Studi terbaru terkait diabetes diterbitkan dalam The BMJ, atau British Medical Journal. Hasil studi menunjukkan penderita diabetes tipe 2 berisiko terkena penyakit mematikan jika salah mengonsumsi minuman tertentu.
Selain itu, hasil studi menunjukkan minum lebih banyak kopi, teh atau air putih dapat menurunkan risiko kematian dini akibat penyebab penyakit lanjutan pada penderita diabetes tipe 2. Persentasenya sekitar 25 persen.
Jika penderita diabetes minum lebih banyak minuman manis akan meningkatkan risiko penyakit jantung sebesar 25 persen. Sedangkan risiko kematian akibat serangan jantung atau kardiovaskular lainnya sebesar 29 persen.
Dilansir CNN.com, studi ini menganalisis data hampir 15.500 orang dewasa dengan diagnosis diabetes tipe 2.
Data ini merupakan bagian dari Studi Kesehatan Perawat dan Studi Tindak Lanjut Kesehatan Profesional di AS.
Hampir 75 persen responden dalam penelitian ini adalah wanita rata-rata berusia 61 tahun.
Setiap dua hingga empat tahun selama rentang rata-rata 18 tahun, responden menjawab pertanyaan seputar konsumsi delapan jenis minuman.
Delapan minuman itu adalah minuman dengan pemanis buatan, kopi, buah, jus, susu rendah lemak dan murni, air putih, teh dan minuman manis.
Analisis dari studi ini menunjukkan, orang yang minum minuman manis paling banyak memiliki risiko kematian 20% lebih tinggi.
Sedangkan meninggal terkait kardiovaskular seperti serangan jantung, meningkat sebesar 29%. Risiko kematian dini meningkat 8% untuk setiap porsi tambahan sehari.
Meski begitu, ada beberapa kabar baik bagi peminum berat minuman manis sebelum didiagnosis menderita diabetes tipe 2.
Ketika minuman manis diganti kopi atau minuman tanpa kalori buatan setelah diagnosis, risiko kematian dini turun signifikan.
Ketika minuman tanpa kalori yang dimaniskan dengan gula dan buatan diganti kopi, teh, air putih dan susu rendah lemak, risiko penyakit jantung dan kematian akibat penyebab apa pun menjadi lebih rendah.
Penelitian ini bersifat observasional. Artinya temuannya tidak dapat dilihat melalui kacamata sebab dan akibat.