Kenali Dua Faktor Risiko Hipertensi, Apa Saja?
Terdapat dua faktor risiko hipertensi (tekanan darah tinggi) yaitu yang tidak dapat diubah dan dapat diubah.
Faktor risiko pada penderita hipertensi yang tidak dapat diubah adalah umur, jenis kelamin dan genetik.
Sedangkan faktor risiko yang dapat diubah diakibatkan perilaku tidak sehat yaitu:
- Berat badan berlebih (obesitas)
Timbulnya berbagai penyakit seperti obesitas biasanya diikuti antara lain hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung seperti arterioklerosis, jantung koroner. Periksa IMT anda disini
- Merokok
Rokok mengandung zat racun seperti tar, nikotin dan karbon monoksida yang akan menurunkan kadar oksigen ke jantung, meningkatkan tekanan darah dan denyut nadi, penurunan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik), peningkatan gumpalan darah dan kerusakan endotel pembuluh darah coroner
- Diet tinggi lemak dan rendah serat
Konsumsi lemak berlebihan dapat menimbulkan risiko hipertensi karena akan meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.
Kolesterol itu akan melekat pada dinding pembuluh darah yang lama-kelamaan pembuluh darah akan tersumbat diakibatkan adanya plaque dalam darah yang disebut dengan aterosklerosis
- Dislipidemia
Dislipidemia merupakan faktor risiko terbentuknya arteriosklerosis. Aterosklerosis akan mengakibatkan penyumbatan dan penimbunan lemak atau bekuan darah.
Hal ini mengakibatkan tingginya resistensi vaskular sistemik dan memicu peningkatan tekanan darah.
- Konsumsi garam berlebih
Garam memiliki sifat mengikat cairan sehingga mengkonsumsi garam berlebihan secara terus-menerus dapat berpengaruh secara langsung terhadap peningkatan tekanan darah.
- Kurang aktivitas fisik
Orang yang kurang berolahraga atau kurang aktif bergerak dan kurang bugar berisiko menderita tekanan darah tinggi atau hipertensi meningkat 20-50% dibandingkan mereka yang aktif dan bugar.
- Stres
Kondisi stres meningkatkan aktivitas saraf simpatis yang kemudian meningkatkan tekanan darah secara bertahap. Artinya semakin berat kondisi stres seseorang maka semakin tinggi pula tekanan darahnya.
- Konsumsi alkohol
Alkohol memicu hipertensi pada seseorang atau memperparah gejala yang sudah ada. Alkohol dapat mempersempit pembuluh darah, yang dapat berujung pada kerusakan pembuluh darah dan organ dalam tubuh.***
Ilustrasi - Pixabay
Sumber:p2ptm.kemkes.go.id